Translate

Kamis, 02 Agustus 2012

E-Learning : Definisi dan Kompunen

Oleh: Abdillah Mundir
Menurut Darin E. Hartley [2001], e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
Menurut LearnFrame.Com pada Glossary of e-Learning Terms [2001],  e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Yang dapat kita simpulkan dari definisi diatas, e-Learning adalah:
  1. Metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan Internet
  2. Tersampaikannya bahan ajar melalui media elektronik dan bentuk bahan ajar juga dalam bentuk digital.
  3. Adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar tersebut.
Kesimpulan definisi diatas dapat gunakan untuk mengidentifikasi bahwa komponen e-Learning adalah sebagai berikut:
  1. Infrastruktur e-Learning, yaitu berupa personal computer, jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia.
  2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian , sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System.
  3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system. Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content atau Text-based Content yang bisa disimpan dalam Learning Management System sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun.  
Sedangkan pelaku yang ada dalam pelaksanakan e-Learning adalah sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
Komponen e-Learning:
1.      E-Learning System
a.       Learning Managemant System
b.      Situs Porta/Website/Blog
2.      E-Learning Content
a.       Multimedia Based Content
b.      Text Based Content
3.      Infrasructure
a.       Personal Computer/ Server
b.      Network Media
c.       Teleconference
METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING
Seperti kita lihat di atas, peralatan teleconference posisinya ada di infrastruktur e-Learning (komponen pertama). Meskipun kalaupun tidak ada juga tidak masalah karena peralatan teleconference akan mendukung e-Learning yang Synchronous tapi tidak untuk yang Asynchronous.
Jadi metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua:
  1. Synchrounous e-Learning: Guru dan siswa dalam waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Peran teleconference ada di sini yang disebut dengan Synchronous e-Learning untuk pembelajaran jarak jauh secara langsung.
  2. Asynchronous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia untuk mendukung hal tersebut. Sistem dan content tersedia online di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun.
STRATEGI IMPLEMENTASI
Strategi implementasi e-Learning tergantung kebutuhan, kultur institusi, ketersediaan dana dan berbagai faktor lain. Untuk implementasi e-Learning sesuai kebutuhan perlu diperhatikan beberapa hal tersebut:
  • e-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin)
  • Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning)
  • Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative
  • Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata
Perlu kita catat bersama bahwa kegagalan implementasi e-Learning kebanyakan bukan karena masalah tools, software atau infrastruktur. Tapi kebanyakan karena human factor, karena beratnya perubahan kultur kerja dan karena tidak adanya kemauan untuk knowledge sharing.
REFERENSI:
http://eko13.wordpress.com/2008/05/02/definisi-dan-komponen-e-learning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar